Inovasi Layanan Integrasi Berbasis Kanal Whatsapp, Ahlan Suryasari Berikan Edukasi Kepada Keluarga WBP Lapas Tembilahan

Tembilahan - Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tembilahan melalui Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik memberikan Edukasi kepada Keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tentang Inovasi Layanan Integrasi Berbasis Kanal Whatsapp, Senin (16/10/2023). Bertempat di Ruang Layanan Kunjungan, Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik, Ahlan Suryasari, selaku penggagas Inovasi ini dibawah bimbingan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tembilahan, Hari Winarca, tampak memberikan penjelasan kepada keluarga WBP.

Kalapas Tembilahan menerangkan bahwasannya Inovasi yang diusung oleh Ahlan Suryasari berorientasi kepada layanan kemudahan bagi keluarga WBP yang berada di 'remote area'.

Baca juga: Kejagung: Ketut Sumedana Periksa Empat Saksi Kasus Pengadaan Pesawat Garuda

"Inovasi yang ditawarkan oleh Saudara Ahlan Suryasari merupakan sesuatu yang sangat brilian. Sejatinya hal ini berorientasi kepada kemudahan keluarga Warga Binaan yang berada di daerah jauh dan akses transportasi yang sangat minim, " terangnya.

Kalapas Tembilahan menambahkan bahwasannya layanan ini selain memberikan kemudahan terkait layanan integrasi, juga akan menyediakan informasi seputar masa penahanan WBP yang bersangkutan kepada keluarga.

Baca juga: Gawat, KPK Membuat Program Desa Antikorupsi

"Saya rasa ini merupakan terobosan yang komplit karena juga berisikan informasi seputar penahanan dari Warga Binaan yang bersangkutan. Sehingga nantinya Keluarga WBP dapat memantau progress dan proses pengurusan layanan integrasi, " tambahnya.

Tampak kegiatan berjalan dengan interaktif. Keluarga WBP memberikan beberapa pertanyaan kepada Ahlan Suryasari seputar Layanan Integrasi Berbasis Kanal Whatsapp ini. Didampingi Kepala Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib, Febri Aulia Rahman serta Kasubsi Keamanan, Heri Capri, tampak Ahlan menjelaskan dengan lugas dan terperinci perihal inovasi yang diusungnya.

Baca juga: Puan Maharani: Jerat Penculik yang Cabuli Anak dengan UU TPKS