Pekan Ketiga Ramadhan, Petugas Lapas Tembilahan Konsisten Melayani Kunjungan Tatap Muka Terbatas Bagi WBP

Tembilahan - Memasuki pekan ketiga bulan Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tembilahan melayani Kunjungan Terbatas bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) perdana pada Bulan Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi, Senin (27/03/2023). Sesuai jadwal, kunjungan terbatas pada hari Senin dijadwalkan bagi WBP Blok Kriminal yakni Kamar Meranti dan Ulin. Kunjungan Terbatas pada bulan Ramadhan beroperasional pada Senin, Rabu dan Kamis dimulai pukul 09.00 WIB hingga 11.00 WIB. Tampak para Petugas Piket dan Duta Layanan melayani Para Pengunjung dengan ramah dan humanis.

"Sesuai pesan Bapak Kalapas bahwasannya jangan jadikan ibadah puasa sebagai penghalang untuk memberikan pelayanan terbaik kepada Masyarakat maupun Warga Binaan. Oleh sebab itu, sampai pekan ketiga bulan ramadhan 1444 Hijriah ini para Petugas secara konsisten melayani kunjungan tatap muka terbatas bagi WBP secara ramah dan humanis, " ujar Kepala Seksi Binadik, Ahlan Suryasari.

Baca juga: Adang Daradjatun Usulkan Masalah Proses Eksekusi Perdata Ditarik ke Pusat

Pengunjung merupakan keluarga inti dari WBP yang diantaranya orang tua kandung, saudara kandung, suami/istri dan anak kandung. Hal tersebut dibuktikan dengan kartu idientitas dan kartu keluarga yang masih valid dan berlaku. Sebelum memasuki Ruang Kunjungan, dilakukan penggeledahanbadan terlebih dahulu kepada setiap pengunjung untuk memastikan tidak adanya barang terlarang yang masuk ke dalam Lapas. Sedikit berbeda dari Kunjungan pada hari biasa, Kunjungan terbatas pada bulan Ramadhan tidak diperkenankan membawa makanan. Hal ini dikarenakan penitipan makanan telah terjadwal terpisah.

"Layanan kunjungan terbatas pada bulan Ramadhan tidak memperkenankan pengunjung untuk membawa makanan. Hal ini dikarenakan jadwal penitipan makanan telah terjadwal pada sore hari. Hal ini juga untuk meminimalisir para WBP terhadap godaan untuk tidak berpuasa karena memiliki makanan di pagi harinya, " tutup Ahlan.

Baca juga: Supriansa: UU Hukum Acara Perdata Mendesak Direvisi